Minggu, 10 Mei 2009
Bandung dan Permasalahannya
Konflik dalam Perencanaan Kota ( Tata ruang VS Tata Uang)
Salah satu persoalan mendasar yang penting untuk kita pahami, adalah adanya konflik atau benturan dalam perencanaan kota, sebagaimana dikatakan Haryoto Kunto dalam bukunya Wajah Bandung Tempo Doeloe.
Kawasan Wisata Belanja Baru Berkonsep Rekreasi Tempo Dulu
Taman Hutan Raya Bandung, Pelindung Kota Bandung
Membangun Bandung Secara Ecopolis, Humanopolis dan Technopolis
Oleh: Arda Dinata
Saat ini Kota Bandung terus berbenah menata kotanya, lebih-lebih sebentar lagi akan menghadapi pesta akbar menyambut digelarnya peringatan Konfrensi Asia-Afrika. Mulai dari pembuatan jalan layang, perbaikan trotoar, saluran irigasi sampai dengan melakukan aneka rekayasa jalur lalu lintas kendaraan untuk menghindari terjadinya kemacetan di sana-sini.
Bandung Overview
Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa”. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata.
Sekilas sejarah Kota Bandung
Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten Bandung hingga tahun 1681.
Sejarah Bandung Di Jaman Baheula
Cikal Bakal Kabupaten Bandung, semula berada di Karapyak atau Bojongasih di tepi sungai Cikapundung, dekat muaranya yaitu Sungai Citarum. Nama Karapyak kemudian berganti menjadi Citeureup. Bahkan nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu nama Desa di Dayeuhkolot. Bupati pertamanya adalah Wiraangunangun (1641-1670).
Sejarah Bandung
Oleh: A. Sobana Hardjasaputra
Mengenai asal-usul nama "Bandung", dikemukakan berbagai pendapat. Sebagian mengatakan bahwa, kata "Bandung" dalam bahasa Sunda, identik dengan kata "banding" dalam Bahasa Indonesia, berarti berdampingan. Ngabanding (Sunda) berarti berdampingan atau berdekatan. Hal ini antara lain dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (1994) dan Kamus Sunda-Indonesia terbitan Pustaka Setia (1996), bahwa kata bandung berarti berpasangan dan berarti pula berdampingan.
Langganan:
Postingan (Atom)